Saturday, July 08, 2006

cikole - sukawana - situ lembang

CIKOLE,SUKAWANA,SITU LEMBANG

Asyiknya Ber-MTB di Cikole, Lembang


Subuh di Cikole benar-benar menyegarkan. Dikelilingi oleh pepohonan
pinus menjadikan udara bersih dan segar

Handphone belia bunyi, ada SMS masuk. Teman belia dari rombongan Bekasi, ngasih kabar pengen menantang alam dengan ber-mountainbike (baca: MTB) di Cikole dengan tujuan Cikole-Siweh-Situ Lembang. Asal Belia tahu, olahraga MTB ini menuntut ketahanan fisik dan mental dari pengendaranya karena difungsikan dari tenaga manusia alias digoseh. Dulu MTB dikenal dengan nama All Terrain Bike (ATB) atau sepeda untuk kondisi jalan apapun. Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1970-an di daerah perbukitan San Francisco, Amerika. Yang menjadi ciri khas sepeda MTB ini adalah rangkanya terbuat dari aluminium, ringan tetapi kuat, berperedam kejut (shock absorber), dan memakai ban khusus yang dapat mencengkeram tanah atau track off road dengan baik.





Persiapan pun dilakukan untuk tamu belia dari Bekasi ini. Menyusun jadwal kegiatan adalah mutlak karena itu yang akan memberi kepuasan kepada rombongan nanti. Ada downhill, cross country, dan menginap semalam sambil membakar sate dan jagung. Okay, Jumat (26/5) adalah hari yang disepakati karena pas banget dengan long weekend. Rombongan berkumpul di basecamp belia di Gegerkalong. Setelah salat Jumat, rombongan berangkat ke Cikole mempergunakan truk bak untuk mengangkut sepeda, kemudian rombongan beramai-ramai make truk box yang disewa tim belia. Jadwal pertama adalah downhill, belia sampai di Cikole sore dan cuaca agak kurang bersahabat, alias gerimis. Kami pun langsung menuju tempat start untuk downhill.


Meskipun gerimis tapi itu tidak mengurungkan niat belia beserta rombongan untuk menjajal track downhill Cikole. Maklum aja, track downhill ini didesain khusus oleh mereka-mereka yang ahli dan berpengalaman di bidangnya. Track downhill Cikole ini mempunyai tingkat kesulitan yang cukup dengan menggabungkan unsur ketegangan dan fun menjadi satu. Penasaran? Pastinya. Melintasi medan di dalam hutan pinus Cikole yang licin berlumpur berbaur dataran yang menurun dan jumpingan membuat adrenalin berada dalam sensasi yang sulit dipaparkan oleh kata-kata.
Jungkir balik udah biasa dalam kondisi tanah seperti itu. Yup, seperti yang belia rasain, hehe...





Acara downhill terhenti karena hari semakin gelap dan belia masuk untuk jadwal yang berikutnya yaitu istirahat. Rombongan menginap semalam di saung Cikole yang dikelola oleh Perhutani dan didelegasikan kepada Karang Taruna setempat. Segelas kopi panas plus jagung bakar adalah menu wajib buat belia. Asal tahu aja ya, suhu di Cikole ini dingin karena berada di 1.800 mdpl (di atas permukaan laut).



Hmm.., subuh di Cikole benar-benar menyegarkan. Dikelilingi oleh pepohonan pinus menjadikan udara bersih dan segar. Kami pun bersiap-siap untuk acara selanjutnya. Cross country dengan jalur Cikole-Siweh-Situ Lembang. belia bersama rombongan menuju tempat start di Parkiran Gunung Tangkuban Parahu dengan menggunakan truk box, setelah itu memulai cross country memasuki hutan Cikole.




Bekal air dan coklat adalah wajib selain nasi bungkus. Dalam perjalanan Cikole-Siweh, belia beristirahat di Sukawana. Perjalanan dilanjutkan Sukawana-Siweh melewati kebun teh milik Perhutani. Di jalur Sukawana ini ketahanan mental dan fisik benar-benar diuji banget. Gimana enggak, jalur ini adalah jalur panjang dan yang pasti belia tersengat terik matahari sebelum masuk ke hutan Siweh nan teduh. Di dalam hutan Siweh, belia ngerasain keheningan suasana hutan. Keheningan terusik oleh rombongan belia yang berteriak melepas kepenatan. Kalau enggak salah hitung, dalam perjalanan dari hutan Siweh menuju Situ Lembang, belia menyeberangi sembilan buah kali yang airnya jernih dan segar. Sekira pukul dua siang, kami beristirahat untuk makan siang di tengah-tengah jalur Siweh.



Setelah istirahat makan siang di Siweh, perjalanan dilanjutkan ke Situ Lembang memakan waktu sekira tiga jam. Itu berarti pukul lima sore adalah akhir dari perjalanan. Weits, bukan akhir dari perjalanan ternyata. Setelah beristirahat di warung Situ Lembang, masih ada jalur pulang Situ Lembang-Gegerkalong melalui jalan raya, dan itu berarti night riding! Cuaca saat pulang kurang mendukung karena hujan deras. Dengan sisa tenaga dan semangat, belia dan rombongan nekat menembus hujan dengan peralatan lampu malam khusus untuk sepeda yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Enggak ketinggalan juga rain coat. Akhirnya, kami sampai di basecamp sekira pukul delapan malam.

Yup, pengalaman tadi, bikin belia ngerasain keakraban antara sesama rombongan yang tidak dapat dirasakan dalam momen yang lain, kebesaran Tuhan atas ciptaan-Nya dan juga peluh setelah bersepeda selama 12 jam. Ffiuuhh.., wanna try ?***

ajiegergaji@yahoo.co.uk (dari http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/062006/13/belia/aksi.htm)

No comments:

Post a Comment