Thanks for visiting! This blog posts regular news about mountainbike, events, reviews, race and much more. Go ahead, subscribe to our posts!(after subscribe pls check your inbox for confirmation)
Saturday, December 29, 2007
Friday, December 28, 2007
new face of sepedaku
Sepedaku the biggest indonesia mtb forum now have a new face. With the blue background this forum look more appealing than the previous grey and show lesser thread so it dont look too busy - and the site now monetized by google (the content ad wont come out because of language problem). And Bismo now a moderator there. ok keep your good work bro!
Monday, December 24, 2007
Friday, December 14, 2007
MT PINANG YEAR END RACE
Friday, December 07, 2007
Orange 224-Evo World Cup dan Race
Thursday, December 06, 2007
SEA Games - Sugianto "Ho Ho" Setiawan Pembawa Merah Putih
06/12/07 16:32
Nakhon Ratchasima (ANTARA News) - Pembalap sepeda gunung Sugianto Setiawan yang akrab dipanggil "Ho Ho" akhirnya mendapat kepercayaan sebagai pembawa bendera Merah Putih pada acara pembukaan SEA Games 2007 yang berlangsung di Stadion Peringatan Ulangtahun ke-80 Raja di Nakhon Ratchasima, Thailand, Kamis.
Keputusan dipilihnya pembalap asal Malang itu baru diambil tengah malam karena saat upacara pengibaran bendera di perkampungan atlet, Rabu sore, chef de mission (CDM) kontingen Indonesia Achmad Sucipto mengatakan bahwa yang menjadi pembawa bendera kemungkinan besar berasal dari cabang bola basket atau bola voli putra.
Ho Ho memang dianggap pantas mendapatkan kepercayaan tersebut karena merupakan salah satu atlet paling berprestasi di antara 500 lebih atlet yang dikirim ke SEA Games 2007 kali ini.
Empat medali emas sudah diraihnya di SEA Games, mulai 1997 di Jakarta, 2001 di Kuala Lumpur, 2003 di Hanoi dan 2005 di Manila. Di tingkat Asia, ia juga pernah menjadi yang terbaik di kejuaraan Asia pada 2005.
Namun di SEA Games 2007, Ho Ho yang meski masuk dalam daftar atlet sepeda gunung Indonesia, tidak diturunkan dengan alasan tidak dalam kondisi terbaik.
Barangkali kondisi tersebut menjadi berkah baginya karena ia dipercaya menjadi pembawa bendera Merah Putih pada upacara pembukaan dan kepercayaan tersebut merupakan impian bagi para atlet.
Pembawa bendera merupakan atlet yang paling berprestasi di dalam kontingen negara masing-masing. Thailand akan diwakili oleh nama terkenal dalam cabang bulutangkis, yaitu Boonsak Ponsana.
"Ho Ho diputuskan menjadi pembawa bendera Merah Putih dalam rapat tadi malam. Ia memang pantas mendapatkan kepercayaan itu mengingat prestasi yang telah ditorehnya," kata pelatih sepeda gunung Sugeng Tri Hartono mengomentari anak buahnya. (*)
Copyright © 2007 ANTARA
Nakhon Ratchasima (ANTARA News) - Pembalap sepeda gunung Sugianto Setiawan yang akrab dipanggil "Ho Ho" akhirnya mendapat kepercayaan sebagai pembawa bendera Merah Putih pada acara pembukaan SEA Games 2007 yang berlangsung di Stadion Peringatan Ulangtahun ke-80 Raja di Nakhon Ratchasima, Thailand, Kamis.
Keputusan dipilihnya pembalap asal Malang itu baru diambil tengah malam karena saat upacara pengibaran bendera di perkampungan atlet, Rabu sore, chef de mission (CDM) kontingen Indonesia Achmad Sucipto mengatakan bahwa yang menjadi pembawa bendera kemungkinan besar berasal dari cabang bola basket atau bola voli putra.
Ho Ho memang dianggap pantas mendapatkan kepercayaan tersebut karena merupakan salah satu atlet paling berprestasi di antara 500 lebih atlet yang dikirim ke SEA Games 2007 kali ini.
Empat medali emas sudah diraihnya di SEA Games, mulai 1997 di Jakarta, 2001 di Kuala Lumpur, 2003 di Hanoi dan 2005 di Manila. Di tingkat Asia, ia juga pernah menjadi yang terbaik di kejuaraan Asia pada 2005.
Namun di SEA Games 2007, Ho Ho yang meski masuk dalam daftar atlet sepeda gunung Indonesia, tidak diturunkan dengan alasan tidak dalam kondisi terbaik.
Barangkali kondisi tersebut menjadi berkah baginya karena ia dipercaya menjadi pembawa bendera Merah Putih pada upacara pembukaan dan kepercayaan tersebut merupakan impian bagi para atlet.
Pembawa bendera merupakan atlet yang paling berprestasi di dalam kontingen negara masing-masing. Thailand akan diwakili oleh nama terkenal dalam cabang bulutangkis, yaitu Boonsak Ponsana.
"Ho Ho diputuskan menjadi pembawa bendera Merah Putih dalam rapat tadi malam. Ia memang pantas mendapatkan kepercayaan itu mengingat prestasi yang telah ditorehnya," kata pelatih sepeda gunung Sugeng Tri Hartono mengomentari anak buahnya. (*)
Copyright © 2007 ANTARA
Emas Masih Menjauh, Popo Raih Perak Balap Sepeda SEA Games
Nakhon Ratchasima (ANTARA News) - Meski sebagian cabang olahraga sudah mempertandingkan nomor final, medali emas masih menjauh dari kontingen Indonesia.
Atlet sepeda gunung (downhill) Popo Ariyo Sejati, harus puas sebagai penyumbang medali perak pertama untuk kontingen Indonesia di SEA Games 2007 di Nakhon Ratchasima, Kamis.
Popo yang pada babak penyisihan sehari sebelumnya menempati urutan ketiga, mencatat waktu tiga menit 59,380 detik, terpaut 2,460 detik dari atlet Filipina, Joey Barba yang meraih emas (3:56,920).
Emas yang diraih Joey merupakan emas pertama bagi kontingen Filipina, juara umum di SEA Games 2005 lalu.
Sementara itu, atlet tuan rumah Thailand Sitichai Ketkaewmanee harus puas dengan medali perunggu dengan waktu 4:00,860 detik.
Atlet Indonesia lainnya Purnomo, berada di peringkat keenam (4:09,800) dari total delapan peserta. Hasil tersebut lebih baik dari urutan keenam babak
penyisihan.
Usai pertandingan yang berlangsung di luar kota Nakhon Ratchasima yang ditempuh dalam waktu 1,5 jam itu, Popo tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya.
Popo bertanding dengan rasa percaya diri cukup besar karena ia berhasil menempati posisi runner-up di Kejuaraan Asia di China menjelang SEA Games 2007.
"Lawan-lawan yang saya hadapi di sini berhasil saya kalahkan di kejuaraan Asia. Tapi saya akui Joey kali ini tampil lebih baik," katanya, dengan sikap sportif.
Popo juga mengakui bahwa saat bertanding menuruni lintasan berjarak 1,9km itu, ia sempat menemui kendala saat di lintasan berbatu yang cukup berpengaruh terhadap laju sepedanya.
Kekecewaan juga tampak dari wajah pelatih Sugeng Tri Hartono karena Popo memang menjadi tumpuan untuk merebut salah satu dari target dua emas dari sepeda lintas alam (cross country).
"Satu target kita sudah meleset karena dari hasil di kejuaraan Asia, Popo memang berpeluang besar mencapai target," kata Sugeng yang dikenal ramah kepada wartawan itu.
Harapan berikut cabang sepeda ada dalam nomor cross country, di pundak juara bertahan Dadi Nurcahyadi yang didukung oleh Chandra Rafsanjani dan Ali Usman.
"Saingan terberat Indonesia tetap tuan rumah Thailand dan Filipina. Kita harapkan Chandra dan Ali Usman bisa menjadi pengganjal untuk memuluskan jalan Dadi," kata Sugeng.
Di SEA Games Manila 2005 lalu, nomor sepeda gunung Indonesia meraih dua emas melalui Dadi Nurcahyadi di nomor cross cuntry dan Sugianto "Ho Ho" Setyawan di nomor downhill.
Secara keseluruhan, cabang balap sepeda Indonesia harus merebut empat emas, tiga perak dan tiga perunggu untuk menjadi juara umum.
Dua emas lain disumbangkan oleh Uyun Muzizah (27km Individual Time Trial) dan Sama`i (individual criterium).
Di SEA Games 2007 kali ini, cabang balap sepeda secara total menyediakan 19 medali emas, lebih banyak dibanding SEA Games Manila 2005 yang hanya 11 emas. (*)
Dari http://www.antara.co.id/arc/2007/12/6/emas-masih-menjauh-popo-raih-perak-balap-sepeda-sea-games/
Atlet sepeda gunung (downhill) Popo Ariyo Sejati, harus puas sebagai penyumbang medali perak pertama untuk kontingen Indonesia di SEA Games 2007 di Nakhon Ratchasima, Kamis.
Popo yang pada babak penyisihan sehari sebelumnya menempati urutan ketiga, mencatat waktu tiga menit 59,380 detik, terpaut 2,460 detik dari atlet Filipina, Joey Barba yang meraih emas (3:56,920).
Emas yang diraih Joey merupakan emas pertama bagi kontingen Filipina, juara umum di SEA Games 2005 lalu.
Sementara itu, atlet tuan rumah Thailand Sitichai Ketkaewmanee harus puas dengan medali perunggu dengan waktu 4:00,860 detik.
Atlet Indonesia lainnya Purnomo, berada di peringkat keenam (4:09,800) dari total delapan peserta. Hasil tersebut lebih baik dari urutan keenam babak
penyisihan.
Usai pertandingan yang berlangsung di luar kota Nakhon Ratchasima yang ditempuh dalam waktu 1,5 jam itu, Popo tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya.
Popo bertanding dengan rasa percaya diri cukup besar karena ia berhasil menempati posisi runner-up di Kejuaraan Asia di China menjelang SEA Games 2007.
"Lawan-lawan yang saya hadapi di sini berhasil saya kalahkan di kejuaraan Asia. Tapi saya akui Joey kali ini tampil lebih baik," katanya, dengan sikap sportif.
Popo juga mengakui bahwa saat bertanding menuruni lintasan berjarak 1,9km itu, ia sempat menemui kendala saat di lintasan berbatu yang cukup berpengaruh terhadap laju sepedanya.
Kekecewaan juga tampak dari wajah pelatih Sugeng Tri Hartono karena Popo memang menjadi tumpuan untuk merebut salah satu dari target dua emas dari sepeda lintas alam (cross country).
"Satu target kita sudah meleset karena dari hasil di kejuaraan Asia, Popo memang berpeluang besar mencapai target," kata Sugeng yang dikenal ramah kepada wartawan itu.
Harapan berikut cabang sepeda ada dalam nomor cross country, di pundak juara bertahan Dadi Nurcahyadi yang didukung oleh Chandra Rafsanjani dan Ali Usman.
"Saingan terberat Indonesia tetap tuan rumah Thailand dan Filipina. Kita harapkan Chandra dan Ali Usman bisa menjadi pengganjal untuk memuluskan jalan Dadi," kata Sugeng.
Di SEA Games Manila 2005 lalu, nomor sepeda gunung Indonesia meraih dua emas melalui Dadi Nurcahyadi di nomor cross cuntry dan Sugianto "Ho Ho" Setyawan di nomor downhill.
Secara keseluruhan, cabang balap sepeda Indonesia harus merebut empat emas, tiga perak dan tiga perunggu untuk menjadi juara umum.
Dua emas lain disumbangkan oleh Uyun Muzizah (27km Individual Time Trial) dan Sama`i (individual criterium).
Di SEA Games 2007 kali ini, cabang balap sepeda secara total menyediakan 19 medali emas, lebih banyak dibanding SEA Games Manila 2005 yang hanya 11 emas. (*)
Dari http://www.antara.co.id/arc/2007/12/6/emas-masih-menjauh-popo-raih-perak-balap-sepeda-sea-games/
Wednesday, December 05, 2007
Cam Zink On Felt In 2008
Felt Bicycles is pleased to announce pro mountain bike rider Cameron Zink (USA) is the newest member of the 2008 Felt team. A highly accomplished gravity rider and competitor, Cam is perhaps best known for slopestyle and freeriding ability. His past accomplishments include a US National Championship, a member of the US National Team and a 1st place finish at the 2006 Crankworx Slopestyle event in Whistler, BC, Canada.
The 21 year-old Reno, Nevada resident is in the final stages of a knee repair and is feeling healthy and motivated for a great 2008 season beginning with the Sea Otter Classic in April. In addition to this Cam expects to be at the 5-event Qashqai Urban Challenge Series peppered throughout Europe, as well as the Adidas Slopestyle (AUT), Colorado Crankworx (USA), TEVA Mountain Games (USA), Kokanee Crankwork (CAN), Bearclaw Invitational (CAN) and more.
\"I am super-excited to be heading to Felt. Their products and reputation are absolutely first-rate\", says Cam. \"After speaking with their design and engineering group, it is very clear to me they really know what they are doing and are into continually developing their bikes and ideas with direct rider input. Look at what they have done in other areas of the sport. The whole thing is a bit of a dream come true.\"
Felt USA Marketing Director, Doug Martin says, \"Cam is an excellent fit for us and I am sure will be a tremendous ambassador and source of ongoing feedback. He is young, talented and understands what it takes to be a pro – a winning recipe. Between him, our award-winning Equilink™ suspension bikes, and what will be more upcoming athlete announcements, we feel like our fat tire program is right on track.\"
Felt Bicycles dengan senang hati mengumumkan pembalap MTB pro Cameron Zink (USA) sebagai anggota terbaru tim Felt. Seorang pembalap gravity dan pesaing, Cam diketahui untuk kemampuan slopestyle dan freeriding nya. Pencapaiannya termasuk Pemenang US National, anggota dari tim nasional US dan memenangkan juara ke satu di Crankworx Slopestyle 2006 di Whistler, BC, Canada.
Pemuda 21 tahun kelahiran Reno, Nevada sedang dalam masa penyembuhan lutut dan merasa sehat dan termotivasi untuk musim 2008 yang dimulai dengan Sea Otter Classic bulan April. Juga Cam mengharap untuk bisa mengikuti Qashqai Urban Challenge Series di Eropa, juga Adidas Slopestyle (AUT), Colorado Crankworx (USA), TEVA Mountain Games (USA), Kokanee Crankwork (CAN), Bearclaw Invitational (CAN) dan banyak lagi.
”saya sangat bersemangat bergabung bersama Felt. Produk dan reputasi mereka benar-benar kelas satu” kata Cam. “Setelah berbicara dengan grup disain dan rekayasa, sangat jelas buat saya bahwa mereka tahu apa yang mereka lakukan dan sedang melanjutkan mengembangkan sepeda mereka dan ide-ide langsung dari pembalap. Lihat saja apa yang telah mereka lakukan di bagian lain dari olah raga ini. semuanya seperti mimpi yang jadi kenyataan”
direktur Marketing Felt USA Doug Matin mengatakan “Cam merupakan hal yang sangat tepat untuk kami dan saya yakin hal ini merupakan perwakilan yang berharga dan sumber dari masukan yang terus menerus. Dia muda, berbakat dan memahami apa yang dibutuhkan untuk menjadi pro – resep untuk menang. Antara dia, pemenang award Equilink™ suspension bikes dan pengumuman mendatang tentang atlit baru, kami merasa program fat tire kami berada dalam jalur yang benar”
The 21 year-old Reno, Nevada resident is in the final stages of a knee repair and is feeling healthy and motivated for a great 2008 season beginning with the Sea Otter Classic in April. In addition to this Cam expects to be at the 5-event Qashqai Urban Challenge Series peppered throughout Europe, as well as the Adidas Slopestyle (AUT), Colorado Crankworx (USA), TEVA Mountain Games (USA), Kokanee Crankwork (CAN), Bearclaw Invitational (CAN) and more.
\"I am super-excited to be heading to Felt. Their products and reputation are absolutely first-rate\", says Cam. \"After speaking with their design and engineering group, it is very clear to me they really know what they are doing and are into continually developing their bikes and ideas with direct rider input. Look at what they have done in other areas of the sport. The whole thing is a bit of a dream come true.\"
Felt USA Marketing Director, Doug Martin says, \"Cam is an excellent fit for us and I am sure will be a tremendous ambassador and source of ongoing feedback. He is young, talented and understands what it takes to be a pro – a winning recipe. Between him, our award-winning Equilink™ suspension bikes, and what will be more upcoming athlete announcements, we feel like our fat tire program is right on track.\"
Felt Bicycles dengan senang hati mengumumkan pembalap MTB pro Cameron Zink (USA) sebagai anggota terbaru tim Felt. Seorang pembalap gravity dan pesaing, Cam diketahui untuk kemampuan slopestyle dan freeriding nya. Pencapaiannya termasuk Pemenang US National, anggota dari tim nasional US dan memenangkan juara ke satu di Crankworx Slopestyle 2006 di Whistler, BC, Canada.
Pemuda 21 tahun kelahiran Reno, Nevada sedang dalam masa penyembuhan lutut dan merasa sehat dan termotivasi untuk musim 2008 yang dimulai dengan Sea Otter Classic bulan April. Juga Cam mengharap untuk bisa mengikuti Qashqai Urban Challenge Series di Eropa, juga Adidas Slopestyle (AUT), Colorado Crankworx (USA), TEVA Mountain Games (USA), Kokanee Crankwork (CAN), Bearclaw Invitational (CAN) dan banyak lagi.
”saya sangat bersemangat bergabung bersama Felt. Produk dan reputasi mereka benar-benar kelas satu” kata Cam. “Setelah berbicara dengan grup disain dan rekayasa, sangat jelas buat saya bahwa mereka tahu apa yang mereka lakukan dan sedang melanjutkan mengembangkan sepeda mereka dan ide-ide langsung dari pembalap. Lihat saja apa yang telah mereka lakukan di bagian lain dari olah raga ini. semuanya seperti mimpi yang jadi kenyataan”
direktur Marketing Felt USA Doug Matin mengatakan “Cam merupakan hal yang sangat tepat untuk kami dan saya yakin hal ini merupakan perwakilan yang berharga dan sumber dari masukan yang terus menerus. Dia muda, berbakat dan memahami apa yang dibutuhkan untuk menjadi pro – resep untuk menang. Antara dia, pemenang award Equilink™ suspension bikes dan pengumuman mendatang tentang atlit baru, kami merasa program fat tire kami berada dalam jalur yang benar”
pictures of matti's terrible crash
Cutting the rock on the right too fine
Not so clear here, but in video, the rock on the right caught my rear wheel and kicked it up.
I was aware I was crashing, but not much else.
The way the rock twisted me to the right was key in not being injured worse.
It happened so quickly.
Crunch. This is pretty much the one
Helmet is pretty much flat on my shoulder
The bike released at this point
Even at this point I knew my back was done
Credit for all pictures goes to: Joonas Vinnari (http://www.23degrees-sports.com//news.php?id=580)
Not so clear here, but in video, the rock on the right caught my rear wheel and kicked it up.
I was aware I was crashing, but not much else.
The way the rock twisted me to the right was key in not being injured worse.
It happened so quickly.
Crunch. This is pretty much the one
Helmet is pretty much flat on my shoulder
The bike released at this point
Even at this point I knew my back was done
Credit for all pictures goes to: Joonas Vinnari (http://www.23degrees-sports.com//news.php?id=580)
Lehikoinen Injury - Update 3
dari http://www.mattilehikoinen.com
As the first sign of snow starts to arrive in Finland, and 23 days after his serious crash, Matti Lehikoinen is making excellent progress. After a series of weekly x-rays, the doctors have said all is looking very positive and the vertebrae are well stabilized. There is a small compression in one of them, but this is inoperable and not serious in nature.
Matti is walking around the house and has basic mobility, and is able to stand up for 30 minutes at a time without problem, and is now only taking pain killers at night to help sleep. This is a pretty impressive recovery rate to this point and a great relief to all of his family and friends.
Today Matti was interviewed by Finnish TV, and together with the leading newspaper in Helsinki, his story has become one of national media interest as he continues to progress with great positivity.
Also released today are the first photos of his accident. We have agreed with Matti to post these on the 23 Degrees web site, not for any shock value, but to give a better understanding of how this accident happened. There are also photos of his Lazer helmet showing the important role it played in preserving Matti's head.
"I really feel the difference every day. Last Sunday was probably one of my worst days, fighting the boredom and also trying to kick the pain killers, but since then, each day I have felt the progress. For example, today is the first day I have been able to cough without severe pain. And as for sneezing, I have sneezed twice since the accident and you just don't wanna know what that was like. Normally you never remember sneezing, but those two bastards will stay with me forever. I will start working with my new Intense team on projects for next year which will help the time fly by," said Matti today from home as the forecast shows snow as the forecast shows snow arriving Friday, and the start of the long Nordic winter and a recovery that Matti hopes will see him back at World Cup 1, next May in Maribor, picking up where he left off.
Update Cederanya Matti Lehikoinen
23 hari setelah mengalami kecelekaan serius, Matti Lehikoinen sudah mengalami kemajuan yang sangat baik. Setelah setiap minggu dironsen, dokter mengatakan semua terlihat sangat positif dan tulang belakangnya sudah stabil dengan baik. Ada sedikit tekanan pada satu bagiannya tapi hal ini bisa dioperasi dan tidak serius.
Matti berjalan disekeliling rumah dan bisa mengerjakan hal sederhana, dan mampu untuk berdiri selama 30 menit tanpa masalah, dan sekarang minum penahan sakit di malam hari untuk membantu tidur. Keseembuhan ini sangat impresif dan merupakan hal yang melegakan untuk keluarga dan teman-teman.
Hari ini Matti diinterviu oleh tv finlandia dan bersamaan dengan berita di koran utama Helsinki ceritanya telah menjadi perhatian media dan dia terus maju dengan sangat positif.
Juga diluncurkan hari ini untuk pertama kalinya foto-foto dari kecelakaannya. Kami dan Matti menyetujui bahwa dengan memasang ini di website 23 degrees tidak dimaksudkan untuk menghebohkan, tapi untuk memberi pemahaman bagaimana kecelakaan ini terjadi. Juga ada foto yang memperlihatkan peran penting yang dimainkan helm Lazer nya dalam melindungi kepala Matti. (http://www.23degrees-sports.com/news.php?id=580)
“Saya merasakan perbedaan setiap hari. Minggu kemarin barangkali hari terburuk saya, memerangi rasa bosan dan juga berusaha untuk tidak meminum pain killer, tapi setelah itu setiap hari saya merasakan kemajuan. Contohnya ini hari pertama saya bisa batuk tanpa rasa sakit. Juga bersin, saya baru bersin dua kali sejak kecelakaan . Biasanya kamu tidak akan ingat bersin tapi yang dua itu bakalan saya ingat selamanya. Saya bakal mulai bekerja dengan tim Intense baru dalam proyek tahun depan yang sangat membantu saya menghabiskan waktu” kata Matti dari rumahnya sementara ramalan cuaca memperlihatkan salju yang baru turun hari ini, dimulainya winter panjang di Nordic.
As the first sign of snow starts to arrive in Finland, and 23 days after his serious crash, Matti Lehikoinen is making excellent progress. After a series of weekly x-rays, the doctors have said all is looking very positive and the vertebrae are well stabilized. There is a small compression in one of them, but this is inoperable and not serious in nature.
Matti is walking around the house and has basic mobility, and is able to stand up for 30 minutes at a time without problem, and is now only taking pain killers at night to help sleep. This is a pretty impressive recovery rate to this point and a great relief to all of his family and friends.
Today Matti was interviewed by Finnish TV, and together with the leading newspaper in Helsinki, his story has become one of national media interest as he continues to progress with great positivity.
Also released today are the first photos of his accident. We have agreed with Matti to post these on the 23 Degrees web site, not for any shock value, but to give a better understanding of how this accident happened. There are also photos of his Lazer helmet showing the important role it played in preserving Matti's head.
"I really feel the difference every day. Last Sunday was probably one of my worst days, fighting the boredom and also trying to kick the pain killers, but since then, each day I have felt the progress. For example, today is the first day I have been able to cough without severe pain. And as for sneezing, I have sneezed twice since the accident and you just don't wanna know what that was like. Normally you never remember sneezing, but those two bastards will stay with me forever. I will start working with my new Intense team on projects for next year which will help the time fly by," said Matti today from home as the forecast shows snow as the forecast shows snow arriving Friday, and the start of the long Nordic winter and a recovery that Matti hopes will see him back at World Cup 1, next May in Maribor, picking up where he left off.
Update Cederanya Matti Lehikoinen
23 hari setelah mengalami kecelekaan serius, Matti Lehikoinen sudah mengalami kemajuan yang sangat baik. Setelah setiap minggu dironsen, dokter mengatakan semua terlihat sangat positif dan tulang belakangnya sudah stabil dengan baik. Ada sedikit tekanan pada satu bagiannya tapi hal ini bisa dioperasi dan tidak serius.
Matti berjalan disekeliling rumah dan bisa mengerjakan hal sederhana, dan mampu untuk berdiri selama 30 menit tanpa masalah, dan sekarang minum penahan sakit di malam hari untuk membantu tidur. Keseembuhan ini sangat impresif dan merupakan hal yang melegakan untuk keluarga dan teman-teman.
Hari ini Matti diinterviu oleh tv finlandia dan bersamaan dengan berita di koran utama Helsinki ceritanya telah menjadi perhatian media dan dia terus maju dengan sangat positif.
Juga diluncurkan hari ini untuk pertama kalinya foto-foto dari kecelakaannya. Kami dan Matti menyetujui bahwa dengan memasang ini di website 23 degrees tidak dimaksudkan untuk menghebohkan, tapi untuk memberi pemahaman bagaimana kecelakaan ini terjadi. Juga ada foto yang memperlihatkan peran penting yang dimainkan helm Lazer nya dalam melindungi kepala Matti. (http://www.23degrees-sports.com/news.php?id=580)
“Saya merasakan perbedaan setiap hari. Minggu kemarin barangkali hari terburuk saya, memerangi rasa bosan dan juga berusaha untuk tidak meminum pain killer, tapi setelah itu setiap hari saya merasakan kemajuan. Contohnya ini hari pertama saya bisa batuk tanpa rasa sakit. Juga bersin, saya baru bersin dua kali sejak kecelakaan . Biasanya kamu tidak akan ingat bersin tapi yang dua itu bakalan saya ingat selamanya. Saya bakal mulai bekerja dengan tim Intense baru dalam proyek tahun depan yang sangat membantu saya menghabiskan waktu” kata Matti dari rumahnya sementara ramalan cuaca memperlihatkan salju yang baru turun hari ini, dimulainya winter panjang di Nordic.
Tuesday, December 04, 2007
Trek Bikes Fuel X8 (08) | £1700
BikeRadar verdict
4 out of 5 stars
"Infectious enthusiasm and agility for all-round fun"
By Guy Kesteven
It has the same name and same 120mm of rear travel as the 2007 EX, but otherwise the '08 model is a totally new beast. It's smoother, tighter and adds greater substance to its already proven, playful persona.
Chassis: Angular looks, plenty of mud clearance
The angular egg-timer head tube and trapezoid cross-section tubes add a neat geometric edge to the look of the bike. Trek has given a real edge to the ride, too, with a stiffer 'Evo' rocker linkage removing the 'articulated' aspect of older EXs.
You may have seen the adverts about the new suspension setup. 'ABP' (Advanced Braking Pivot) puts the seat stay/chainstay pivot concentric with the rear axle to minimise brake movement as the suspension moves. 'Full Floater' sits the lower end of the shock on forward extensions of the chainstay, effectively moving it away from the top rocker as it tries to compress it.
It's got a British amount of mud space, too, and the whole bike is open and easy to work on. A new 18.5in size closes the awkward 17.5in to 19.5in gap.
Ride: Light and tight, but back end creaked by end of test
The new EX has shorter stems than its predecessor. This gives a light and eager steering feel that meshes perfectly with the bike's playful character. It's just one of those bikes that's great to hop, pop and skip all over the trail.
The new suspension has a much smoother and more capable mid-stroke feel, with no trace of harsh bottom-out off big stuff. This means you can squat it into corners and fire it out again, and it rolls through square-edged stoppers far better than it used to. There's a bit of 'sting' at the start of high-speed shock loads such as big flat landings, but the payback is a pert pedalling feel that makes the Pro pedal shock lever pretty much redundant.
Overall feel is definitely far tighter than before, with much better tracking precision on off-camber or cross-thread trail sections. There's still a slight tendency for the heavily asymmetric rear end to twang left under power, though, and the back end was starting to creak noticeably by the end of the test. Despite having an extra 10mm of fork travel when compared to some direct competitor bikes, it still felt more cross-country than all-mountain on more challenging descents, too.
Equipment: value plus function
Fox's new damping guts are a big factor in the massive control offered by this type of bike, and the Trek's rear setup showcases them well. The tubeless-ready Bontrager wheels and tyres make it easy to remove weight and add extra suppleness to the ride.
XT/LX kit represents impressive value and function, while the Bontrager Race gear is all good. The saddle was certainly one of the comfiest we've tested, and the seat post now seems to stay in place without titanic torque. The Avid brakes have more than ample power, too.
Summary
Everyone who rode the Trek absolutely loved it for its get-on-and-go enthusiasm and agility. The new suspension has impressive smoothness, the bike ticks all the practicality boxes, kit levels are excellent and there's real potential for a lightweight upgrade. If you're after addictive all-round fun, the EX has to be on your shortlist.
Kesimpulan
Setiap orang yang pakai Trek pasti menyukainya karena gaya antusias nya yang mengajak ayo-naik-dan-pergi dan agility nya. Suspensinya yang baru lembutnya impresif, praktis, level kitnya sangat baik dan berpotensi untuk di upgrade ke komponen yang lebih ringan. Jika kamu mencari barang yang terus-terusan menyenangkan dan bikin ketagihan, masukkan EX dalam daftar.
4 out of 5 stars
"Infectious enthusiasm and agility for all-round fun"
By Guy Kesteven
It has the same name and same 120mm of rear travel as the 2007 EX, but otherwise the '08 model is a totally new beast. It's smoother, tighter and adds greater substance to its already proven, playful persona.
Chassis: Angular looks, plenty of mud clearance
The angular egg-timer head tube and trapezoid cross-section tubes add a neat geometric edge to the look of the bike. Trek has given a real edge to the ride, too, with a stiffer 'Evo' rocker linkage removing the 'articulated' aspect of older EXs.
You may have seen the adverts about the new suspension setup. 'ABP' (Advanced Braking Pivot) puts the seat stay/chainstay pivot concentric with the rear axle to minimise brake movement as the suspension moves. 'Full Floater' sits the lower end of the shock on forward extensions of the chainstay, effectively moving it away from the top rocker as it tries to compress it.
It's got a British amount of mud space, too, and the whole bike is open and easy to work on. A new 18.5in size closes the awkward 17.5in to 19.5in gap.
Ride: Light and tight, but back end creaked by end of test
The new EX has shorter stems than its predecessor. This gives a light and eager steering feel that meshes perfectly with the bike's playful character. It's just one of those bikes that's great to hop, pop and skip all over the trail.
The new suspension has a much smoother and more capable mid-stroke feel, with no trace of harsh bottom-out off big stuff. This means you can squat it into corners and fire it out again, and it rolls through square-edged stoppers far better than it used to. There's a bit of 'sting' at the start of high-speed shock loads such as big flat landings, but the payback is a pert pedalling feel that makes the Pro pedal shock lever pretty much redundant.
Overall feel is definitely far tighter than before, with much better tracking precision on off-camber or cross-thread trail sections. There's still a slight tendency for the heavily asymmetric rear end to twang left under power, though, and the back end was starting to creak noticeably by the end of the test. Despite having an extra 10mm of fork travel when compared to some direct competitor bikes, it still felt more cross-country than all-mountain on more challenging descents, too.
Equipment: value plus function
Fox's new damping guts are a big factor in the massive control offered by this type of bike, and the Trek's rear setup showcases them well. The tubeless-ready Bontrager wheels and tyres make it easy to remove weight and add extra suppleness to the ride.
XT/LX kit represents impressive value and function, while the Bontrager Race gear is all good. The saddle was certainly one of the comfiest we've tested, and the seat post now seems to stay in place without titanic torque. The Avid brakes have more than ample power, too.
Summary
Everyone who rode the Trek absolutely loved it for its get-on-and-go enthusiasm and agility. The new suspension has impressive smoothness, the bike ticks all the practicality boxes, kit levels are excellent and there's real potential for a lightweight upgrade. If you're after addictive all-round fun, the EX has to be on your shortlist.
Kesimpulan
Setiap orang yang pakai Trek pasti menyukainya karena gaya antusias nya yang mengajak ayo-naik-dan-pergi dan agility nya. Suspensinya yang baru lembutnya impresif, praktis, level kitnya sangat baik dan berpotensi untuk di upgrade ke komponen yang lebih ringan. Jika kamu mencari barang yang terus-terusan menyenangkan dan bikin ketagihan, masukkan EX dalam daftar.
Subscribe to:
Posts (Atom)